Usaha rumahan yang kita kerjakan mestinya bisa memberi manfaat bagi siapa saja pembeli dan pemakai jasa atau barang kita, apapun itu selagi tidak menyalahi hukum. Manfaat jelas relatif bagi setiap orang, sebagai misal kita tawarkan produk kita berupa obat yang dapat menyembuhkan ngorok, berak hijau, kuyu untuk unggas dengan merek dagang "X" kepada seorang dokter ahli gigi. Pokoknya semisal itu. Sementara disisi lain kita butuh penjualan sebagai sumber income kita, maka langkah yang kita tempuh adalah menawarkan barang dagangan kepada orang yang minimal cocok secara profesi dan keseharian serta tingkat kebutuhannya. Dari hal itu, usaha rumahan yang kita bangun akan mempunyai calon pembeli yang tepat sasaran dan akhirnya jadi pembeli.
Lantas bagaimana dengan yang satu ini ? Anda yang bisa menyimpulkan ...
200 Halaman Kosong, Buku Seks Lampaui Penjualan Harry Potter

Saat Sheridan Simove kehabisan ide menulis bukuApa yang Dipikirkan Pria Selain Seks, ia malah menerbitkan buku itu dengan 200 halaman kosong. Ini malah sukses
Hanya dengan
buku bersampul menarik dan isi 200 halaman kosong, Simove berhasil menipu
banyak masyarakat. Bahkan buku itu berhasil mengalahkan penjualan
buku Harry Potter dan Da Vinci Code di penjualan buku
online Amazon.com.
Buku seharga
4,69 poundsterling (Rp65 ribu) itu malah digunakan sebagai buku catatan
mahasiswa. "Saya membeli buku itu awalnya untuk pacar saya. Tapi, dia
malah menggunakannya untuk buku catatan uliah. Sekarang, hampir semua orang
punya buku itu,” ujar mahasiswa Nottingham University, Jess Lloyd.
Buku ini berada
di posisi 744 terlaris, sedangkan buku karangan Dan Brown berjudul Da
Vinci Code berada di peringkat 2.910. Sementara buku karangan JK
Rowling berjudul Harry Potter dan Orde Phoenix di urutan
2.406.
“Saya tidak
pernah menyangka buku itu digunakan mahasiswa untuk menulis catatan kuliah.
Mereka membuktikan kesalahan saya dengan mengisi konten buku itu. Tapi saya
penasaran apakah mereka akan berpikir soal seks setelah menulis catatan di buku
tersebut,” ujar Simove, lulusan Oxford University, Inggris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar